Rektor IAIN Kudus Prof. Dr. H. Abdurrohman Kasdi, Lc. M.Si. menjadi Narasumber dalam Pelatihan Penggerak Penguatan Moderasi Beragama yang diselenggarakan di Balai Diklat Keagamaan Denpasar baru-baru ini. Dalam pelatihan tersebut Prof Dur menyampaikan materi tentang Wasathiyyah sebagai landasan teologis moderasi beragama. Menurutnya tantangan yang dihadapi umat beragama saat ini adalah adanya sebagian kelompok yang mempunyai pemahaman radikal, untuk itu konsep Islam wasathiyyah perlu diterapkan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut.“Revitalisasi paradigma wasathiyyah perlu dikedepankan dengan tujuan untuk mewujudkan peradaban dunia yang damai, adil, sejahtera, dan beradab. Di sinilah pentingnya mengkaji implementasi alwasathiyyah dalam menangkal radikalisme, terutama jika dikaitkan dengan perkembangan moderasi beragama di Indonesia” ujar alumni Kampus Al- Azhar Mesir ini.Lebih lanjut Prof Dur menjelaskan 5 prinsip moderasi beragama diantaranya memiliki pola pikir moderat, pola pikir toleran, pola pikir reformatif, pola pikir dinamis, dan pola pikir metodologis.“Moderasi beragama lebih mengedepankan persaudaraan yang berlandaskan pada asas kemanusiaan,di samping asas keimanan atau kebangsaan” pungkasnya.Sementara itu Kepala BDK Denpasar, H. Suyatno, Lc, MA berharap peserta Diklat memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai wasathiyah ini. Hal ini karena peserta terdiri dari lintas agama, suku dan budaya yang ada di Bali. Post navigation Beragama Itu Asyik Ma’had al-Jami’ah Ajarkan Islam Berwawasan Kemanusiaan