Evi Nurhalimah, M.Pd.I
Moderasi beragama penting diajarkan pada peserta didik supaya menjadi pribadi yang cinta kedamaian, memiliki rasa kasih saying tinggi, serta toleran terutama dalam masalah beragama. Moderasi begarama di lembaga pendidikan sangat penting untuk memberikan pemahaman dan pengertian yang luas sehingga peserta didik dapat menghargai perbedaan.
Pada lembaga pendidikan Islam, peserta didik perlu diberikan pengetahuan dan pemahaman yang luas tentang Islam rahmatal lil alamin. Hal tersebut diupayakan peserta didik memiliki sikap toleran serta dapat mengaktualisasikan moderasi beragama dengan benar. Penerapan moderasi beragama di lembaga pendidikan dapat dilaksanakan dengan beragam metode seperti diskusi, karya wisata, dan lain sebagainya. Dalam beberapa topik pembahasan dapat diselipkan tentang nilai-nilai kebhinekaan dan moderasi beragama.
Melalui beragam metode tersebut dapat lebih mudah memberikan pengertian dan pemahaman terhadap peserta didik tentang makna keberagaman, menghargai pendapat orang lain, dan menanamkan sikap toleran. Dengan pengenalan moderasi beragama peserta didik tidak hanya dapat mengetahui benar-salah, tetapi juga mengetahui bagaimana menerapkan hal-hal baik dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu peserta didik juga memahami bahwa perbedaan merupakan salah satu sumber kekuatan. Berkaitan dengan penguatan moderasi beragama di Indonesia masin-masing agama mempunyai metode dalam mengajarkannya. Dalam Islam dikenal konsep washatiyah, yang memiliki makna tawashut (tengah-tengah), Iātidal (adil), dan tawazun (seimbang). Dalam Kristen moderasi beragama dijadikan jalan tengah dalam penafsiran ajarannya. Agama Budha mengajarkan moderasi dengan ikrar empat prasetya, yaitu membantu semua mahluk, menolak nafsu duniawi, mempelajari dan mengamalkan Dharma, berikutnya mencapai Pencerahan Sempurna. Dalam agama Konghucu mengajarkan knsep Yin yaitu sikap tengah dan tidak ekstrim.